..... GALERY PHOTO KELURAHAN MUKTISARI .....

Kamis, 25 September 2014

STAND INOVASI TANAMAN HIDROPONIK KELURAHAN MUKTISARI LEBIH BANYAK DIKUNJUNGI MASYARAKAT

Walikota Banjar Hj. Ade Uu Sukaesih, S.Ip, M.Si mencoba mengkonsumsi langsung tanaman hidroponik
Hari Krida Pertanian pada hakekatnya merupakan hari bersyukur, hari berbangga hati, dan sekaligus hari mawas diri serta hari dharma bakti bagi segenap insan pertanian, serta memperluas informasi sekaligus sebagai kampanye berbagai prestasi dan program-program dibidang pertanian. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal  23 dan 24 September 2014 di Kota Banjar bertempat sekitar komplek Perkantoran Purwaharja. Peserta yang mengikuti kegiatan ini diantaranya Kelompok Tani, utusan Desa dan Kelurahan.

Setiap stand menampilkan produk pertanian yang unggulan serta inovasi. Stand Kelurahan Muktisari termasuk stand yang banyak dikunjungi karena menampilkan produk pertanian dengan menggunakan teknologi yang disebut hidroponik. Bahkan Walikota Banjar menyarankan agar inovasi tersebut dikembangkan dengan area yang lebih luas serta melibatkan kelompok tani yang ada.

Jajat Sudrajat lurah Muktisari dalam suatu wawancara dengan Pejabat Kota Banjar serta menjawab beberapa pertanyaan Wartawan dari berbagai media menjelaskan ke depan sedang dikembangkan pemanfaatan limbah seperti bambu dan paralon bekas untuk dijadikan media tanam hidroponik agar tidak  terkesan inovasi teknologi hidroponik membutuhkan biaya mahal. Dengan memanfaatkan limbah tadi semua masyarakat akan mampu menjalankan inovasi tersebut.

Antusiasme terlihat jelas dengan sangat ramainya masyarakat mengunjungi dan berkonsultasi di stand yang menampilkan inovasi teknologi. Pengunjung banyak tertarik untuk berkonsultasi dan tanya jawab tentang usaha dibidang pertanian maupun perikanan, dan ini menunjukan masyarakat membutuhkan informasi yang banyak untuk mendukung usahanya.

 
 
 
Dengan momentum Hari Krida Pertanian tersebut diharapkan dapat meningkatkan ketahan pangan Indonesia salah satu diantaranya meningkatkan kualitas serta mengembangkan inovasi pertanian yang dapat meningkatkan hasil untuk kesejahteraan masyarakat.(yana/ekbang).

Minggu, 21 September 2014

Kunjungan Walikota Banjar Ke TPS Langensari

Walikota Banjar pada Hari Senin tanggal 22 September 2014, mengadakan Sidak ke TPS Langensari serta berdialog dengan Pengurus serta melihat secara langsung pelaksanaaan dan pengelolaan Sampah.

Kamis, 18 September 2014

Kunjungan Kerja Walikota Banjar ke Kelurahan Muktisari


Pada Hari Jum'at 19 September 2014 Walikota Banjar Hj. Ade Uu Sukaesih, S.Ip, M.Si melakukan kegiatan kunjungan kerja ke Kelurahan Muktisari bertempat di Aula BPP Kelurahan Muktisari. Hadir pada kegiatan tersebut Ketua DPRD Kota Banjar, Para Kepala OPD, Camat Kecamatan Langensari, Lurah Muktisari, Tokoh Masyarakat, RW dan RT.

Kunjungan Kerja Walikota Banjar merupakan program kerja Walikota dalam upaya menjaring aspirasi masyarakat langsung serta meninjau perkembangan dan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Kegiatan tersebut merupakan program berkesinambungan dari Walikota periode sebelumnya. Pada kesempatan yang sama juga Walikota memberikan bantuan sosial langsung pada panti jompo berupa beras dan berupa uang.

Jajat Sudrajat Lurah Muktisari dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dan merasa bahagia karena Walikota Banjar untuk pertama kalinya hadir di tengah masyarakat khususnya wilayah Muktisari. Lurah Muktisari  Lebih lanjut menjelaskan tentang perkembangan pembangunan di kelurahan Muktisari termasuk salah satu hasil karya warga Muktisari dalam bidang pertanian yaitu tanaman hidroponik yang produksinya telah dipasarkan ke beberapa Rumah makan ternama di Kota Banjar.

Walikota Banjar menerangkan bahwa Peran dan Pungsi RT dan RW sangat penting dalam upaya menyukseskan program pemerintah, oleh karena itu RT dan RW harus memahami TUPOKSI sehingga mempermudah penyampaian dan pelaksanaan program pemerintah. Lebih lanjut mengatakan merasa bangga dan hormat pada para Ketua RT dan RW yang telah mengabdikan tugasnya dengan ikhlas dan bersemangat.

Suasana semakin hangat ketika memasuki sesi tanya jawab, pada prinsipnya tanya jawab ini untuk memberikan arahan serta masukan bagi para pemangku kepentingan agar pembangunan semakin lebih baik lagi.

Selasa, 16 September 2014

Tanaman Hidroponik Muktisari Menjadi Langganan Beberapa Rumah Makan Ternama di Kota Banjar


Hydroponics  (English:  hydroponic ) is derived from the Greek words  hydro  meaning  water  and  ponos  , which means power. Hydroponics is also known as  soilless culture  or cultivation of  plants  without  soil . So it means the cultivation of hydroponic  plants  which utilize water  and without the use of  soil  as a  growing medium  or  soilless . Hydroponic techniques mostly done on a small scale as a hobby among the people of Indonesia. The selection of  plants  that will be cultivated  for commercial-scale enterprises must be considered, because not all crops of economic value. Types of plants that have high economic value to be cultivated in hydroponics are:
Plants selada

In the study of language, the word hydroponics comes from hydro meaning water and ponos meaning labor. So, has the sense of freely hydroponic farming techniques with emphasis on meeting the nutritional requirements of the plant, or in the sense of day-to-day farming without soil. From this definition it appears that the emergence of hydroponic farming techniques initiated by the increasing importance of human attention needs fertilizer for plants. \

Wherever the growth of a plant will continue to grow well when  nutrient  (nutrients) needed is always fulfilled. In this context the function of a  land  is to buffer  the plants  and  the water  there is the solvent  of nutrients , to then be absorbed by  plants . Mindset that eventually gave birth to the hydroponic farming techniques, where the emphasis was on meeting the needs of  nutrition . (Http://id.wikipedia.org/wiki/Hidroponik).

Iran one of the residents Rt. 02 Rw. 04 Village Muktisari developing hydroponic crops that have successfully marketed their products to some famous Eating. Even in the future will continue to develop it to be centra hydroponic plants Banjar. Development and Enhancement products are not separated from the guidance and direction of the Department of Agriculture Headman Muktisari Banjar.

Senin, 15 September 2014

RAPAT MENYAMBUT HARI PANGAN SEDUNIA TAHUN 2014 DI KELURAHAN MUKTISARI

Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 16 Oktober, ketika Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa, didirikan pada tahun 1945.
Hari Pangan Sedunia didirikan oleh negara-negara anggota FAO pada konferensi umum ke-20 bulan November 1979. Delegasi Hongaria Menteri Pertanian dan Pangan, Dr. Pal Romany berperan penting pada konferensi tersebut dan mengusulkan ide perayaan Hari Pangan Sedunia. Hal ini telah diperhatikan setiap tahun di lebih dari 150 negara, meningkatkan kepedulian terhadap masalah kemiskinan dan kelaparan.
Sejak tahun 1981, Hari Pangan Sedunia mengadopsi berbagai tema untuk perayaan tiap tahunnya dengan tujuan menekankan pada bagian penting dari dunia pangan yang memerlukan perhatian khusus.
Kelurahan Muktisari menyambut dengan antusias sehingga rapat dan musyawarah diadakan di aula Kelurahan Muktisari untuk menentukan produk pertanian yang akan ditampilkan pada saatnya nanti. Semua produk merupakan hasil dari perkembangan Pertanian di tiap daerah se Kota Banjar.

Kamis, 11 September 2014

Lurah Muktisari Membuka Acara Pertemuan Tutor PAUD Se Kecamatan Langensari

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberianrangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan 5 perkembangan, yaitu : perkembangan moral dan agama, perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan/kognitif (daya pikir, daya cipta), sosio emosional (sikap dan emosi) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan sesuai kelompok usia yang dilalui oleh anak usia dini seperti yang tercantum dalam Permendiknas no 58 tahun 2009.
Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu:
  • Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa.
  • Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah, sehingga dapat mengurangi usia putus sekolah dan mampu bersaing secara sehat di jenjang pendidikan berikutnya.
Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun (masa emas).
Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini
  • Infant (0-1 tahun)
  • Toddler (2-3 tahun)
  • Preschool/ Kindergarten children (3-6 tahun)
  • Early Primary School (SD Kelas Awal) (6-8 tahun)

Untuk Kesuksesan Program PAUD dengan rutin diselenggarakan pertemuan antara Tutor bertempat di PAUD Melati 3 Kelurahan Muktisari.

Sosialisasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat atau biasa disingkat STBM di Muktisari

Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat atau biasa disingkat STBM adalah salah satu program nasional pemerintah Indonesia yang bergerak di bidang sanitasi.
Berangkat dari keprihatinan akan banyaknya sarana sanitasi yang telah dibangun berbagai pihak untuk masyarakat yang akhirnya terlantarkan, pemerintah Indonesia memutuskan membuat satu program sanitasi yang berfokus pada perubahan perilaku.
Perubahan perilaku dianggap penting, karena hal ini yang menjadi dasar dari keberlanjutan akses masyarakat pada sanitasi yang akhirnya berujung pada peningkatan kesehatan.
Program STBM bermula dari studi banding pemerintah dan pemerhati sanitasi untuk mempelajari CLTS pada 2004. Saat ini, dengan berkembangnya program STBM, masih banyak pihak belum melihat arti strategis program ini dalam peningkatan kesehatan masyarakat.
Oleh Karena itu Wilyah Kelurahan Muktisari mulai memperkenalkan secara bertahap program nasional terebut. Seperti halnya di lingkungan Langen RT 06 RW 02. Dengan dukungan penuh Lurah Muktisari dengan Dinas Kesehatan, maka  diadakan sosialisasi STBM yang dihadiri warga etempat yang sebelumnya telah diundang untuk hadir. Kesuksesan program ini akan menguntungkan setiap warga dengan menanamkan arti pentingnya kesehatan dan sanitasi baik diri pribadi juga masyarakat sekitar. ***

Selasa, 09 September 2014

Musyawarah Masa Tanam Wilayah Kelurahan Muktisari September 2014

Pada hari Selasa 10/09/2014, bertempat di Aula Kantor Kelurahan Muktisari Kecamatan Langensari yang dihadiri oleh Lurah Muktisari, Ketua LPM, Petugas PPL dari BPP Kelurahan Muktisari serta Kelompok Tani dan Pemilik Mesin Traktor Se Wilayah Kelurahan Muktisari telah dilaksanakan Musyawarah Masa Tanam Wilayah Kelurahan Muktisari Kecamatan Langensari Kota Banjar.

Berdasarkan Hasil Musyawarah disepakati ;

  1. Kelompok Tani dan Pemilik Traktor Siap bersedia mengikuti arahan dari pemerintah (Dinas Pertanian) mengenai aturan pola dan masa tanam yang telah ditentukan, diharapkan akan terjadi masa tanam yang serempak.
  2. Pemilik Traktor Bersedia untuk senantiasa menjalin komunikasi yang baik dengan pemilik sawah.

Dengan Telah dilaksanakan musyawah mudah-mudahan pertanian khususnya kelurahan muktisari akan maju dan berhasil.


Senin, 08 September 2014

KKN STAIMA Kota Banjar di Kelurahan Muktisari

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu kegiatan perkuliahan dan kerja lapangan yang merupakan pengintegrasian dari pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa secara pragmatis, berdimensi luas melalui pendekatan interdisipliner, komprehensif, dan lintas sektoral.

Sebagai bentuk pengabdian kepada Masyarakat (PPM), KKN wajib diikuti oleh mahasiswa program strata 1 (S1). Bagi mahasiswa, KKN bertujuan untuk a) memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui keterlibatan dalam masyarakat secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan pembangunan secara pragmatis dan interdisipliner; b) dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, teknologi, dan seni dalam upaya menumbuhkan , mempercepat serta mempersiapkan kader-kader pembangunan; dan c) memperoleh dan mentranformasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan dari dan kepada warga masyarakat dalam memecahkan masalah pembangunan secara pragmatis melalui pendekatan interdisipliner, komprehensif, dan lintas sektoral.
Sedangkan, bagi perguruan tinggi KKN, bertujuan untuk a) menghasilkan sarjana pengisi teknostruktural dalam masyarakat yang lebih mengahayati kondisi, gerak, dan permasalahan yang kompleks yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan; b) meningkatkan hubungan dengan Pemerintah daerah, Instansi Teknis, dan masyarakat sehingga dapat lebih berperan dalam menyelesaikan kegiatan pendidikan serta penelitian dengan tuntutan nyata dari masyarakat yang sedang membangun.
Pada Hari Senin tanggal 08 September 2014 Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Huda Al-Azhar Mengadakan Kuliah Kerja Nyata di Kelurahan Muktisari diterima langsung oleh Lurah Muktisari Jajat Sudrajat. Jumlah Peserta KKN sebanyak 12. Delapan Orang laki-laki sisanya perempuan.
Lurah Muktisari dalam sambutannya mengatakan agar tidak sungkan untuk bertanya apapun tentang pelayanan yang biasa dilaksanakan. Juga beliau berpesan agar selama menjalankan tugas KKN menjaga nama baik almamater, pribadi juga kelurahan.**

Senin, 01 September 2014

Pembangunan Drainase Jalan Banjar Langen TA 2014

Mendengar kata hujan, mungkin yang terbayang di benak kita adalah banjir. Hal ini kerap terjadi karena biasanya saat hujan turun sebagian besar air akan meluap dan menimbulkan genangan ataupun banjir. Namun sebaliknya, ketika musim kemarau sumber air banyak yang mengalami kekeringan karena cadangan air tanah permukaan yang ada habis disedot untuk keperluan rumah tangga dan industri. Salah satu solusi konkret untuk masalah tersebut adalah dengan memperbaiki sistem drainase.



Drainase didefinisikan sebagai pembuangan air permukaan, baik secara gravitasi maupun dengan pompa dengan tujuan untuk mencegah terjadinya genangan, menjaga dan menurunkan permukaan air sehingga genangan air dapat dihindarkan. 

Drainase perkotaan berfungsi mengendalikan kelebihan air permukaan sehingga tidak merugikan masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Kelebihan air tersebut dapat berupa air hujan, air limbah domestik maupun air limbah industri. Oleh karena itu drainase harus terpadu dengan sanitasi, sampah, pengendali banjir dan lainnya. 



Wilayah Kelurahan Muktisari melalui Dinas Pekerjaan Umum Kota Banjar mulai hari Sabtu 19 Juli 2014 melaksanakan Pembangunan Darainase di jalan Banjar Langen. Pelaksanaan Pembangunan juga diikuti dengan partisipasi masyarakat karena sebelum pelaksanaan pekerjaan dinas terkait melaksanakan sosialisasi dengan masyarakat tentang pelaksanaan pekerjaan.

Mudah-mudahan kedepan dengan telah dibangunnya saluran drainae tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat serta bersama-sama memeliharanya untuk kepentingan bersama. ***